C. jejuni merupakan kuman Gram-negatif, berbentuk
lengkung, S dan berbentuk batang yang bergerak, memiliki panjang 0,5 – 5 µm dan
lebar 0,2 – 0,5 µm. Kuman ini dapat bergerak dengan sebuah flagel kutub, dan
tidak membentuk spora (Gambar 1). Kuman ini merupakan kuman microaerophilic,
sensitive terhadap stress lingkungan seperti oksigen 21%, pemanasan,
pengeringan, desinfektan dan kondisi asam. Karena kuman microaerophilic dapat
hidup dengan baik pada oksigen 3-5% dan 2-10% CO2.
Pada pemeriksaan mikroskopik feses
menunjukkan adanya sejumlah kuman yang meluncur kesana kemari disertai darah
dan netrofil. Tumbuh pada perbenihan selektif di dalam sungkup lilin. C.
jejuni dieramkan pada suhu 42oC kuman akan tumbuh baik
sementara kuman feses pencernaan lainnya tumbuh kurang baik pada suhu ini.
C. jejuni juga menyebabkan infeksi
aliran darah (bakteremia), terutama pada penderita kencing manis atau
kanker. C. jejuni tidak dapat memfermentasi karbohidrat,
sehingga energi yang diperoleh dari asam amino atau dari komponen-komponen
intermediet pada siklus asam trikarboksilat. Kuman ini juga mampu merdekusi
nitrat dan hamper semua strain C. jejuni menghidrolisi
hipurat.
Sifat biakan merupakan hal
terpenting dalam isolasi dan identifikasi C. jejuni .
Diperlukan perbenihan selektif ,dan pengeraman harus dilakukan dalam atmosfer
dengan O2 yang lebih rendah ( 5% O2) dan lebih
banyak CO2 (10% CO2). Suatu cara mudah untuk
mendapatkan lingkungan pengeraman ini adalah dengan menempatkan lempeng pada
tabung penegeraman anaerob tanpa katalis, dan memberi gas dengan pembangkit gas
atau penukaran gas. Semua Campylobacter dapat tumbuh pada suhu 37o C
sedangkan, spesies Campylobacter termofilik seperti C. jejuni, C.
lari, dan C. coli dapat tumbuh dengan baik pada 42oC.
Pengeraman lempeng pertama harus dilakukan pada suhu 42 - 43oC.
Meskipun C. jejuni tumbuh baik pada suhu 36 - 37oC,
pengeraman pada suhu 42oC akan menghambat pertumbuhan banyak kuman
lainnya yang ada difeses, sehingga akan memudahkan identifikasi C.
jejuni.
Beberapa perbenihan selektif yang
banyak digunakan adalah: perbenihan Skirrow, yang memakai gabungan vankomisin,
polimiksin B, dan trimetoprin; perbenihan Campy BAP juga menyertakan sefalotin.
Kedua perbenihan tersebut digunakan untuk isolasi C. jejuni pada
suhu 42oC; jika dieramkan pada suhu 36-37oC, perbenihan
Skirrow dapat membantu isolasi kampilobakter lainnya,tetapi perbenihan Campy
BAP tidak , karena banyak kampilobakter peka terhadap sefalotin. Koloni yang
terbentuk cenderung tidak berwarna atauabu-abu. Koloni ini berair,meluas atau
bulat dan konveks; kedua tipe koloni dapat muncul pada sebuah pelat agar.
Campylobacter bersifat mikroaerofilik,sehingga
pertumbuhannya lambat. Oleh karena itu apabila mengkultur di dalam media, perlu
ditambahkan antibiotika untuk mencegah mikroflora lainnya tumbuh lebih cepat,
sehingga mengalahkan campylobacter-nya sendiri. Campylobacter
jejuni dan Campylobacter coli dapat tumbuh dengan baik pada suhu 42oC
dalam suasana atmosfer dengan 5 - 10% CO2 dan oksigen yang sama
banyak. Campylobacter dapat bertahan dalam air pada suhu 4oC
selama beberapa minggu, dan dapat bertahan pada suhu di atas 15oC
selama beberapa hari. umumnya Campylobacter tidak dapat
bertahan sebaik kuman patogen lain seperti Salmonella, tetapi kuman
ini dapat bertahan lama dalam makanan yang disimpan pada suhu
rendah. Kultur kemudian diinkubasi selama 48-72 jam. Koloni akan tumbuh
bulat, meninggi, tembus sinar tetapi tidak transparan (translucent), dan
kadang-kadang bersifat mukoid. Kuman dapat diidentifikasi dengan serangkaian
uji biokimia yang saat ini telah ada.
Media agar untuk isolasi C.
jejuni dari bahan pangan diformulasikan dari kebutuhan ilmu
mikrobiologi klinik. Media selektif ini dikembangkan untuk memulihkan mikroba
yang diambil dari penderita radang usus, dan kemudian digunakan untuk
mengisolasi C. jejuni dari bahan pangan. Beberapa media
selektif yang banyak digunakan adalah Skirrow media, mCCDA (Modified
Campylobacter Blood-Free Selective Agar Base), CBPA (Columbia Blood
Preston Agar), media Karmali agar (Campylobacter Agar Base- Suplemen
Karmali), CAT (cefoperazone amphotericin teichoplanin), Campy-BAP dan Butzler
media. Selain itu juga digunakan media selektif berupaCefoperazone deoxycholate
agar, arang medium selektif berbasis dan semi-padat darah bebas motilitas media.